Finding Inner Peace

/
0 Comments

Latihan Inner Peace via superiorpics.com
Assalamu'alaikum, dan Selamat Pagi!
Menjelang puasa hari ke-6 nih, gimana puasanya? Masih lancar?
Hopefully, you guys are doing well until the end of Ramadhan. Aamiin,

Emm, baru-baru ini aku kepikiran beberapa hal, salah satunya soal blog ini.
Setelah survey kecil-kecilan di blog besar yang lain, aku menyimpulkan bahwa blog-blog itu terbagi jadi 2, ada blog informatif yang isinya semi formal berita, kaya informasi, dan (pastinya. . .) sedikit curhat. :D
Dan ada blog personal, yang isi tulisannya mulai dari 25-100% curhatan pribadi pemilik blog nya, diselingi beberapa informasi terkini dan masa kini, up to date laah pokoknya. hehehe.

What About Me?
Well.... I can say, am still not deciding yet. =D
Let it flow, I personally was start blogging just because I like to write, and share. So, why pushing off?

Enough talking, let's start sharing.


BroSist, pernah kalian ngerasa ga tenang, ngerasa bersalah tentang sesuatu meskipun ga yakin salahnya dimana?
Atau, ngerasa galau-in temen, sekolahan, kuliahan, kerjaan, atau tiba-tiba aja jadi galau ga jelas?

Misalnya nih, kalian punya tugas. Sebenernya hati uda pengen banget ngerjain itu tugas biar ga kepikiran, tapi karena deadline masi lama, akhirnya ditunda dulu, ditunda, lagi, dan lagi. Dan, selama tugas itu ga dikerjain, tiap hari kepikiran terus, sampe kadang ga enak makan gara-gara kepikiran tugas, dan akhirnya itu tugas baru dikerjain h-24jam! *so much like me* =D
Menurutmu, hari-hari penundaan itu enak gak sih?

Contoh lain,
Pernah dulu, malem-malem aku pas kebangun. Tiba-tiba ada BBM masuk, "Praz, udah tidur belum?". Ngeliat jam, uda lewat tengah malem, pikirku ada gawat darurat apa nih jam segini?! "Lagi kebangun. Kenapa (sebut saja) Bung(a)?" dibales, "Ga bisa tidur nih. galau" pake emote sedih. *Lega* kirain ada yang gawat darurat, aku balesin lagi "Galau kenapa?". *hening* *sampe 10 menit* *BBM masuk* "Ga tau, galau aja." dan aku nya uda ketiduran. =D
(buat temen-temenku yang jadi korban situasi di atas, mohon maaph ya. My bad, :D )

Balance via pickthebrain.com
Atau ada juga cerita, temen yang keliatan nya seneng terus, ketawa terus, punya segudang cerita lucu buat bikin suasana pecah. Tapi pas lagi ngopi berdua dia cerita punya "dosa" di masa lalu yang belum ditebus. Dan itu berlangsung sampe 10 tahunan!! Cerita-cerita lucu, ketawa, dan bahan becanda itu ternyata semua cuma pengalihan dari permasalahn yang dia punya.

Yah, tapi biasa yang paling sering dapet sih, curhatan temen soal mantan/pacar. Yang ngerasa bersalah mutusin pacar lama karena suka sama cewe lain lah, atau uda ga punya rasa sama pacarnya lah, yang sayang karena uda terlanjur jalan lama. Bahkan yang uda pacaran lama, tapi punya ganjelan di hati, bukan dari masalah dengan pasangan tapi dari faktor lain yang ga diketahui. Kalo uda gitu, jadi galau, jadi sering curhat, dan waktunya jadi kesita buat sesuatu yang ga nyaman itu.

Dari cerita-cerita itu aku rangkum dan simpulkan, bahwa mereka kehilangan Inner Peace, atau ketentraman dalam hati mereka. Akibatnya, muncul perasaan-perasaan ga tenang, ga nyaman, galau, atau lainnya yang itu ga enak di hati.

Penyebabnya apa?
Macem-macem, misal nih, aku dulu pas jaman SMA, gara-gara ngepalsuin tanda tangan surat ijin absen sekolah, keingetnya sampe lebaran lho!! Kenapa cuma sampe lebaran? karena pas lebaran, kan uda maaf-maaf an, ke ortu dan wali kelas, jadi dosanya lumer tuh. Setelah itu aman, tenteram, ga kepikiran soal surat ijin, ganti kepikiran dosa lainnya. Hahaha.
(Maklum, dulu jaman sekolah sering masuk BP) x_x

Well, merujuk pada Al Qur'an soal ketentraman hati, Di Surat Al-An'am ayat 82, Allah SWT berfirman,


( ) الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الأمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kedzaliman, mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk."


Dijelaskan di dalam ayat di atas, bahwa sebenernya orang-orang mukmin itu oleh Allah SWT dianugerahi keamanan (dalam hati) dan mendapat petunjuk, selama di dalam hati mereka tidak mencampur-aduk kan iman dengan kedzaliman. Dalam kata lain perbuatan-perbuatan yang salah, atau menyalahi.

Coba lihat para ulama atau mereka yang hatinya ikhlas pada iman. Kebanyakan terpancar dari wajah mereka rasa tenteram, aman, tidak terhanyut pada persoalan-persoalan dunia. Orang-orang macam Ustadz Arifin Ilham, Ustadz Yusuf Mansur, atau Ustadz lain yang ga terkenal yang mereka ikhlas dan beriman pada Allah SWT, semuanya kalem, sumringah, tenang, meskipun mungkin beliau-beliau ini juga punya masalah yang besar banget.

Berbeda dengan Busy-ness Man, yang hidupnya dikejar-kejar waktu. Entah secakep apa dia, sampe waktu mau ngejar-ngejar dia. Mereka, (bisa dipastikan) hidupnya ga tenang. Ada aja yang bikin gelisah. Entah soal kerjaan belum kelar, gaji kurang, cicilan, dll. Raut wajahnya, jangankan sumringah atau murah senyum, bisa senyum aja uda bisa disyukuri sama yang ngeliat. hehehe, No Offense.

Nah, kembali ke ayat di atas, mengenai keamanan dan korelasi dengan kegalauan. Bayangin pas lagi hujan lebat, angin kencang, dan kamu masih ada di jalanan, entah pake mobil, apalagi motor. Serem banget kan? I am pretty sure, you would not have any kind of inner peace in that situation. Tapi pas uda nyampe rumah, gimana perasaannya? Pasti lega, nyantai, dan nyaman. Dalam hati itu, Plong! So then you find back your inner peace. Nah gitu gambarannya, dari segi perasaan saat gelisah pas hujan badai dan masi di luar rumah, sama pas ngerasa tenang, aman nyampe rumah.

Dan di ayat itu juga disebutkan, penyebab hilangnya rasa aman dan petunjuk dari Allah SWT, itu diakibatkan oleh kedzaliman, atau dosa-dosa kita sendiri (literasi Bhs Inggris: Injustice, red). Entah karena kesalahan kita kepada Allah SWT, kepada diri sendiri, atau kepada orang lain. Dan itu lah akar dari perasaan galau, ga nyaman, dan hilangnya Inner Peace dari dalam diri.

Gaining Inner Peace (?) via makeameme.org

Oh iya, aku skip soal ngegalauin pacar ya. Karena jelas pacaran sendiri ga ada anjurannya di Islam. Dan kalo kamu pacaran akhirnya jadi galau, ya mohon dianggap wajar aja, karena hukum Khalwat uda kamu langgar. :)

Banyak dari kita, yang mencoba kembali meraih Inner Peace lewat yoga, meditasi, atau hiking ke gunung. Menurutku, (yang uda pernah hiking dan meditasi tapi belum pernah yoga) aktifitas-aktifitas itu cuma pengalihan saja. Lewat meditasi, kita jadi terlatih untuk lebih fokus. Lewat hiking, kita jadi punya perspektif lain dalam menghadapi masalah, tapi itu semua ga bikin masalah awal hilang. Ya toh?

Jadi, mulai sekarang, mari mengevaluasi diri. Ber-muhasabah, mumpung momen nya pas Ramadhan. Kita cari semua, apa masalah-masalah, kesalahan-kesalahan, dan siapa-siapa yang kita salahi, kita selesaikan dan kita minta maaf, serta bertaubat kepada Allah SWT sebagai bentuk kepasrahan dan berharap kembali iman kita kepadaNya, Yang Memiliki Dunia dan seisinya.
Semoga setelah kita terlepas dari dosa dan kesalahan-kesalahan, kita akan merasakan perasaan aman dengan petunjuk dariNya, dan menemukan Inner Peace yang sesungguhnya.

InsyaAllah, That was it the sharing of me today. Thank you for reading.
Any mistakes, it came from me. and the truth is came from Allah SWT.
BiLlaahi taufiq wal hdayah,
Wassalamu'alaikum warahmatuLlaah,

 *artikel ini terinspirasi dari video Qur'an Weekly, ingin melihat video nya silahkan klik di sini




You may also like

Tidak ada komentar:

notes from praz akhmad. Diberdayakan oleh Blogger.