Branding dan Muslim

/
0 Comments
Masih seputar Branding. Minggu lalu, yang dibahas adalah branding sebuah produk dan pentingnya untuk kemajuan prospek usaha. Nah kali ini, aku mau bahasin branding nya seorang Muslim. Belum nyadar kan kalo Islam juga mem-Branding pemeluknya agar berbeda dengan pemeluk keyakinan yang lain? Kepikiran ga, kalo Muslim taat pada syari'at, justru mereka akan terlihat "bercahaya".

Islam terkenal dengan keyakinan yang penuh dengan aturan. Sedari dari membuka mata, sampai menutup mata. Mengikat hidup dari lahir hingga wafat dengan syari'at. Tau ga kenapa? Karena Islam menyadarkan kita, bahwa kita ini hanyalah ciptaan Tuhan. Ibarat robot, yang diberi akal dan nafsu untuk bertahan hidup. Ya, sekedar bertahan hidup.



Islam diturunkan saat dunia telah mengenal agama dan keyakinan lain. Menurut keyakinan Islam, agama yang lahir sebelum ke-Rasul-an Muhammad SAW telah memiliki banyak pergesaran akibat penafsiran yang salah dari manusia. Sehingga yang seharusnya agama tersebut menjadi anugerah bagi manusia, justru mengakibatkan perpecahan. Sejarah telah membuktikan, meski coba banyak yang disembunyikan.

Nah, hal ini adalah hal yang perlu diperhatikan. Jika Allah SWT telah menurunkan agama sebelumnya, apa yang diperlukan Islam sebagai jawaban atas kebenarannya? Ga pake nanggung, Allah SWT menugaskan manusia terbaik sepanjang masa, RasuluLlah Muhammad SAW sebagai teladan dan panglima. Yang telah dijamin kebaikan dan kebenarannya, langsung oleh Allah SWT. Memiliki tugas besar, menyampaikan syari'at sempurna, yang tanpa celah untuk salah. Agama yang diberlakukan hingga hari kiamat.

Melalui syari'at inilah, Muslim secara tidak disadari di-branding oleh Islam sebagai umat terbaik.

Mengapa bisa begitu?
Aku awali dari teladannya, RasuluLlah Muhammad SAW. Beliau sedari muda telah dikenal sebagai pemuda yang Santun nan Jujur. Bahkan pemimpin-pemimpin Makkah pun percaya padanya. Inget peristiwa Hajar Aswad? Peristiwa yang melibatkan setiap kabilah di Makkah. Bukan orang lain yang dipanggil melainkan Muhammad SAW, pemuda yang bahkan mungkin jauh lebih muda dari para pemimpin-pemimpin yang terlibat. Bayangkan jika kamu yang di Surabaya, dipanggil Bu Risma hanya karena dipercaya mampu dengan bijak dan jujur, untuk menyelesaikan masalah penting. Masi seperti mimpi kan? hehehe

Berikutnya, adalah Sabar.
Alangkah munafik kita jika menutupi kesabaran beliau, saat menjenguk seorang wanita kufur nan pesakitan, yang setiap bertemu, justru meludahi Rasul.
Alangkah dusta kita, jika menutupi sabar nan tabahnya beliau, yang saat memasuki Thaif, dilempari batu hingga luka parah, tapi justru berdoa memohon ampun karena merasa lemah dan mendoakan penduduk Thaif agar mudah menerima hidayah.
Shollu 'ala Muhammad!

Masih kurang, Islam mewajibkan Muslim untuk Shalat dan Zakat.
Shalat dan Zakat adalah kewajiban yang berkait. Pentingnya Shalat sebagai individu, salah satunya

Belajar dan Haus Ilmu,
dimaknai sebagai pengingat atas diri kita kepada Sang Pencipta, juga sebagai pencegah diri dari perbuatan-perbuatan dzalim, keji, dan mungkar. Terlebih shalat ini ga seminggu sekali, tapi setiap hari, masing-masing 5 waktu, belum termasuk sunnah. Sedangkan Zakat juga ibadah individu, membersihkan harta sesuai perintah Sang Pemberi Rezeki, namun juga untuk membantu negara menyejahterakan mereka yang tidak mampu. Muslim adalah mereka yang taat (perintah dan aturan), dan terbiasa membantu sesama.
Bahkan Rasul mewajibkan setiap Muslim untuk mencari ilmu hingga ke liang lahat. Yang berarti Muslim harus selalu menjadi pelajar, dalam universitas kehidupan. Juga berarti harus menjadi orang yang luwes, mampu menghadapi perubahan dan tantangan. Masih inget kan, siapa tokoh dibalik angka "0"? AlhamduliLlah, Allah SWT menciptakan Al-Khawarizmi ke dunia. Juga Bapak Kedokteran Dunia, Ibnu Sina. Juga tokoh-tokoh lain seperti Ibnu Khaldun, Al Farabi, atau yang sekarang ada Pak BJ Habibi, Harun Yahya, Cumrun Vafa, dan sejumlah nama-nama lain.

Nah, belum cukup disitu. Setelah belajar, Muslim juga diwajibkan oleh Rasul untuk mengajar. Muslim mengenal Dakwah untuk kewajiban ini. Artinya, menjadi seorang Muslim, wajib hukumnya untuk berbagi ilmu, mengajarkan keahlian dan pengetahuannya kepada orang lain. Agar ilmu nya diwarisi dunia. Sesuai tujuan Islam, yaitu menjadi Rahmatan lil 'alamiin. Pengasih bagi seluruh alam, melalui ilmu nya untuk menjaga ciptaan Allah SWT,

Fuuh, gimana kira-kira BroSist? Uda panjang lho ini, hehehe.
Sekilas, buat yang masih kurang. Muslim wanita akan terlihat menutup (hijab) seluruh badannya dengan Jilbab dan Khimar, agar tidak menarik perhatian Pria bukan mahramnya. Juga Pria, akan lebih sering terlihat menundukkan pandangan, terutama mereka yang belum menikah untuk menghindari syahwat.

Ah, ada lagi Zuhud, yang menganjurkan Muslim juga bersahaja, ga silau dengan harta, dan ga suka berfoya-foya demi kesenangan yang tidak bermanfaat. Penting juga, Muslim adalah mereka yang senantiasa menghormati dan menyayangi Orang Tua. Kewajiban yang melekat bagi setiap orang anak, untuk menjaga dan merawat orang tua, bahkan saat mereka telah tiada pun masih terus diingat dalam do'a.

Sementara dicukupkan,
Semoga umat Muslim segera berpaling dari kesibukan dunia, dan kembali menegakkan syari'at Islam sebagai bagian dari hidup mereka.
biLlaahi taufiq wal hidayah. Wassalamu'alaikum, warahmah.

Silahkan disampaikan komentar, kritik, dan saran.
atau ngobrol dan diskusi via twitter @prazakhmad


You may also like

Tidak ada komentar:

notes from praz akhmad. Diberdayakan oleh Blogger.