Kamu Fanatik (Yang Mana) ??

/
0 Comments
Salaamu'alaikum warahmah.

Fanatisme Suporter Bola, source: Google.co.id
Di suatu waktu, ada 2 orang yang sedang beradu argumen (atau bayangkan saja kamu salah satunya). Di satu pihak ada yang keukeuh sama pendapatnya pribadi. Merasa benar dan ga mau sedikit pun dengar pendapat orang lain. Di sisi lain (kamu), merasa pendapatmu juga benar dan hanya ingin dia sekedar bersikap terbuka. Mau ngomong apa pun, dia ga mau berubah sudut pandang sedikit pun. Hmmm, Gimana rasanya? Kesel ga sih? hehehe :D

Ya kira-kira begitu lah, analogi fanatisme di sekitar kita.

Meskipun banyak yang uda tau kalo fanatik itu ngeselin, tapi faktanya banyak orang di luaran sana yang masih memelihara sifat begituan. Beberapa malah bangga dengan embel-embel garis keras, atau "harga mati"! hahaha
Nah contoh yang paling banyak di Indonesia nih, Klub Bola!!

Bukan cerita baru kalo suporter Persija a.k.a "Jak Mania" adalah musuh abadi "Bobotoh" dan "Viking", suporter Persib Bandung. Beuh, ga tanggung-tanggung BroSist, jangankan korban luka, korban tewas akibat fanatisme suporter-suporter ini malah tercatat uda lewat hitungan 10 jari manusia. Semua itu akibat aksi anarkis dari fanatisme berlebihan.

Geser timur dikit, ada PSS Sleman dengan "Slemania" yang jadi rival Persis Solo dengan "Pasoepati" nya. Kedua suporter ini juga sempat mewarnai berita nasional akibat perseteruan anarkis hingga menelan banyak korban termasuk masyarakat awam. Tapi kabar terakhir, dua kelompok suporter ini telah membuat pakta damai antar suporter demi sepak bola yang lebih tertib, nyaman, dan menjadi olah raga favorit bagi semua kalangan.

Kita geser dikit lagi ya,
Ada yang (menurut saya) paling legendaris nan historik, yang jadi pemeran utama fanatisme suporter bola Indonesia bahkan dunia, *tsaaaaaaah* Hahaha
Tersebutlah Persebaya Surabaya dengan hooligan setianya, "Bonek" (ada yang bilang Bonekmania juga, dipendekin biar gampang. hahaha), rival dan seteru abadi "Aremania" dari Arema Malang.
The Historical Rivalry in Indonesian Football via Google.co.id

FYI, dari beberapa hasil survey internasional, kedua kelompok suporter ini pernah menempati puncak strata prestasi terbaik di antara kelompok-kelompok suporter DUNIA. (Dunia, guys!) Dan perseteruan dua suporter fanatik ini, (kalo saya ga salah baca catatan sejarah ya, hehehe) adalah perseteruan PERTAMA suporter bola Indonesia dan paling GANAS di antara yang lain. Gimana enggak, jangankan di kota masing-masing, kedua suporter ini juga berani ngluruk "perang" di kota lain!!

Ngomongin 2 suporter ini, saya sendiri tumbuh dan besar di Surabaya. Menjadi seorang Bonek ibarat shalat, wajib hukumnya, utamanya bagi temen-temen seumuran saat masih sekolah. hahaha
Nah yang seru, Bapak saya lahir dan besar di Malang. Keluarga besar pun semua masih di Malang. Meski beliaunya ga fanatis (atau terlihat begitu) tapi saudara-saudara yang di Malang termasuk Aremania garis keras juga!
Jadilah, kalo kita ketemu, saling ejek antara Bonek-Arema tak terhindarkan, saya dan adik saya melawan sepupu yang jumlahnya belasan. Beberapa waktu juga berakhir anarkis dengan menghabisi makanan di meja makan. Hehehe

Yah, begitulah.
Fanatisme dalam bentuk apapun memang selalu melahirkan konflik. Kenapa? Karena fanatisme sendiri adalah salah satu bentuk keyakinan. Dalam sifat alami manusia ada nafsu yang suka melahirkan bentuk rivalry atau persaingan. Kompetitif. Jadilah keyakinan tersebut ditambah persaingan, menjadi bahan utama untuk menunjukkan dominasi. Persaingan yang tidak terkontrol akan melahirkan bibit kebenciandan melahirkan konflik.

Jangan fanatik yang kayak gini, please. Source: abc.net.au
Makanya, beruntunglah kamu jika menjadi seorang Muslim/Muslimah. Rasul kita Muhammad SAW diutus untuk mengharamkan segala bentuk fanatisme terhadap sebuah kelompok, atau dalam bahasa arab adalah ashobiyah. Catet yaa, Hukum Ashobiyah itu HARAM!

Waah, doyan ngomong Haram aja nih, Mas Praz!
Hehe, saya cuma passing the words (hadits) aja. Coba check lagi deh biar bisa saling koreksi, hukum fanatisme adalah jelas, HARAM ABSOLUT. Dan menurut hukum Islam, barangsiapa yang mati dalam ashobiyah maka diharamkan surga bagi dirinya. Ngeri kan??!! Jangan lupa check dulu hadits nya, bener ga tuh?

Tujuan diharamkan nya fanatisme kelompok adalah untuk memelihara kerukunan antar manusia, terutama umat Islam. Dalam kisahnya di Al-Qur'an, diceritakan para Malaikat melihat Adam r.a (dan keturunannya) sebagai makhluk yang sifatnya perusak dan menumpahkan darah (tidak damai) sejak awal mula penciptaannya. Ibarat Leo Messi yang terlihat bakat sepak bolanya sejak belia, sifat perusak manusia bahkan terlihat sebelum manusia itu diciptakan. Nah lo??!!

Fanatisme sendiri, kalo dari pemahaman saya adalah sebuah dukungan berlebihan yang diberikan seseorang terhadap sesuatu. Baik untuk kelompok, paham ide, ataupun yang lainnya. Mau itu klub bola, suku (sukuisme), kelompok LSM, dan fanatisme dalam bentuk lainnya, semua diharamkan untuk menghindari konflik antar manusia.

Jadi buat kamu yang uda baca sampe sini dan masi punya kriteria-kriteria ashobiyah dalam diri, buruan deh tobat. Jangan buang-buang waktu ngebiarin kita dekat pada keharaman. Mending alihkan diri ke fanatisme yang dianjurkan aja.

thoughts? via Google.co.id
Iya, Fanatisme Yang Dianjurkan. :)
Ada?? Ada dong!
Fanatisme yang dianjurkan setelah diharamkan? Bingung?

Hehe, gini penjelasannya.

Jadi dibalik keharaman fanatisme, ternyata masih ada fanatisme yang dianjurkan oleh RasuluLlaah, yaitu fanatisme terhadap Islam. Cuma satu dan itu hanya kepada Islam saja.
Kenapa gitu?

Karena dalam Islam, segala urusan wajib dipastikan dulu kebenarannya. Mulai dari hal kecil seperti harta, kerja, bahkan ilmu pun harus dipastikan dulu apakah benar atau memiliki kecacatan akademik. Jadi seharusnya, jika penerapannya benar, setiap muslim itu harus paham agamanya, mengerti tujuan dan asbabun nuzul nya.

Belum lagi soal perintah untuk masuk ke dalam Islam secara kaaffah (meyeluruh dan totalitas). Dalam hal ini kita mesti memberikan fanatisme dalam ideologi kita. Ibarat klub bola, semua atribut kita mesti punya. Wajib nya terpelihara, Sunnah nya dilengkapi, dan yang Haram udah anti. Yang Makruh atau Syubhat juga mending ditinggalin laah.

Dan lagi,
Fanatisme dalam Islam ini juga mestinya dilakukan lebih banyak oleh kita, umat Rasul akhir zaman. Kenapa? Ya karena cuma kepada Islam, Fanatisme bisa menyelamatkan kita di dunia sampai ke akhirat nanti. Ambil contoh, siapa yang ga kenal nama-nama ini >> Abu Bakr r.a, 'Umar ibn Khattab r.a, Ali bin Abi Thalib karamaAllaahu wajhah, dan banyak shahabat lain yang memberikan contoh fanatisme terhadapa Islam. Ga cuma memberikan sebagian, tapi seluruh harta yang dimiliki, waktu, tenaga, bahkan nyawa sekalipun. Karena mereka yakin, percaya penuh bahwa Islam lah tujuan hidup mereka. Untuk Allah SWT, tanpa ada yang lain yang lebih penting.

dulu mereka disebut Fanatics! umat agama lain mana? via Google.co.id
Well, begitulah pandangan saya terhadap fanatisme dan Islam. Fanatisme dapat menjadi malapetaka, namun Islam hadir dengan batasan-batasannya membuat fanatisme berkembang lebih baik. Tidak hanya soal membela keyakinan kita, fanatisme terhadap Islam juga mengharuskan kita belajar tentang proses, bagaimana bersikap terbuka terhadap pendapat, bagaimana adab berdebat (berbeda pendapat), dan implementasi setelah mendapat jawaban hingga menjadi keyakinan.

Belajar bagaimana kita harus mengerti keadaan orang lain, berempati, dan menjunjung tinggi kemanusiaan. Hanya Islam yang menghargai manusia, bahkan dalam kondisi perang sekalipun. Hanya Islam yang detail mengenai penghormatan kepada sesama, terlebih kepada orang tua.

Harapan saya, tidak ada lagi yang bermasalah dengan konsepsi fanatik terhadap agamanya, muslim yang fanatik pada Islam. Sejauh fanatisme itu berjalan menyeluruh, tidak setengah-setengah. Sejauh fanatisme itu tidak memutus logika berpikir dan hanya berpijak pada emosi buta.

Terima kasih telah membaca tulisan ini,
Semoga kita semua selalu dalam lindungan dan karunia Allah SWT
Dan menjadi umat yang berada pada barisan yang dibanggakan oleh RasuluLlaah SAW nanti saat kita dibangkitkan dari alam fana.

biLlaahi taufiq walhidayah,
Wassalaamu'alaikum warahmatuLlaahi wabarakaatuh


You may also like

Tidak ada komentar:

notes from praz akhmad. Diberdayakan oleh Blogger.