Update Bulan Ini

/
0 Comments
Assalaamu'alaikum warahmatuLlaahi wabarokaatuh

Belakangan ini banyak peristiwa terjadi, baik di Indonesia maupun di dunia, yang terkait dengan dunia muslim. Mulai dari kasus "dugaan penistaan agama", pembunuhan (atau pembantaian) muslim di Rohingya, Myanmar, sampai dokumentasi hasil perkebunan hortikultura di Gaza yang hasilnya mencengangkan. Bagaimana tidak, ada strawberry yang besarnya seperti capsicum atau paprika, sampai eggplant atau terong sebesar labu yang biasa dipakai festival horror ala negara-negara barat.

Dari banyak peristiwa tersebut, ada banyak hal yang keluar-masuk di dalam pemikiran. Terutama yang berasal dari diri sendiri, lingkungan sekitar, atau sedikit lebih luas dari itu.

Dimulai dari diri sendiri, ada perasaan sedih tak terkira melihat kabar-kabar mengerikan yang tampak di media. Baik itu media komersial, maupun media sosial. Perasaan sedih itu semakin berlipat saat
menyadari bahwa tidak banyak yang bisa dilakukan oleh pribadi yang sendirinya sedang dalam "tugas" dan kewajiban yang menyita tubuh untuk menjauh dari mereka yang menghadapi ujian dan cobaan yang nyata. Hanya dukungan. Pesan gambar serta do'a yang bisa terlantunkan. Semoga saudara-saudara kita di Rohingya, Gaza, Suriah, dan di belahan dunia lainnya yang sedang menghadapi langsung cobaan dunia, diberikan kesabaran dan keteguhan iman bahwa Allah SWT senantiasa melihat dan mendengar do'a-do'a mereka.


Teruntuk saudara-saudara muslim di Indonesia, rasanya bangga atas pencapaian yang dilakukan dalam aksi damai 4 November lalu. Aksi terbesar umat Islam dalam sejarah Indonesia pasca reformasi atau bahkan sebelum itu (meski statusnya masih dalam konfirmasi, hehe), dilaksanakan sukses, aman, dan dalam kaidah-kaidah Islam yang tertib, santun, tegas, dan bermartabat.

Apresiasi saya dikhususkan untuk para ulama, yang bersatu padu, saling mengisi pos-pos strategis dan memimpin serta memastikan jalannya aksi berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Meski tidak bisa turun langsung, namun melalui kabar dari group chat komunitas-komunitas, laporan langsung di media sosial, maupun foto-foto yang beredar di internet, saya tahu bahwa ada figur-figur seperti Aa' Gym dan Ustadz Yusuf Mansur beserta santri-santrinya berpartisipasi dalam menjaga kebersihan jalur aksi. Ustadz Felix Siauw dan tim Al Fatih Centre nya turut serta dan menjaga barisan agar tetap utuh dan terhindar dari infiltrasi pihak luar yang berpotensi menimbulkan provokasi. Ada juga Ustadz Arifin Ilham yang sampai terkena gas air mata, Ustadz Fatih Karim, Ustadz Hafidz Abdurrahmaan, serta ulama-ulama lainnya yang turut serta.

Sungguh sebuah aksi yang, MashaAllah, rapih dan sepatutnya menjadi standar minimum untuk aksi-aksi ke depan yang dilakukan oleh umat Islam.

Melalui laptop dan jari-jari ini, saya hanya mampu membagikan kisah mereka, agar minimal ada tambahan media yang mengabadikan kisah-kisah sejarah umat muslim saat ini. Apalagi jika ada manfaat yang dapat diambil. Lebih dari itu, bukankah Ali bin Abu Thalib, r.a menyatakan bahwa dengan menulis, ilmu akan menjadi semakin bertambah keberkahannya?

Semoga kita semua dapat selalu menuai keberkahan dalam setiap nafas dan detik kehidupan kita.

Wassalamu'alaikum wa rahmatuLlah wa barokatuh,

Praz


You may also like

Tidak ada komentar:

notes from praz akhmad. Diberdayakan oleh Blogger.