Gumam

/
0 Comments
Terjaga ku di sebuah pagi
Membisu kan rasa di dalam hati
Menumpahkan berjuta tanya untuk dunia
Yang terlanjur hadir tanpa bisa tertunda

Ku lihat berderet burung gagak hitam dari dalam bilik
Suaranya yang khas, creepy dan membuat bulu begidik
Apa bagusnya Burung Gagak hitam? pikirku
Yang menafikan kecerdasannya, mengajarkan manusia mengubur sesamanya



Aku berpaling pada Burung Kakatua
Kali ini aku melihat keindahan, warna putih dan kuning di jambulnya
Burung-burung yang indah untuk menghias pagi
Namun menjadi petaka bagi para petani

Berapa banyak hujan yang menjadi badai
Berapa banyak angin yang meniup hancur tempat berlindung
Namun apakah para pejuang itu menyerah?
Jika yang mereka lihat tidak selain hikmah

Sejenak, tertunduk ku dalam diam
Memutar ulang semua kejadian
Haruskah ada rasa dan pemakzulan
Atau aku hanya belum mampu untuk melihat pelangi di balik kelam

Namun, sekali lagi detik menepuk pundak ku
Memberikan nasihat dari lisan bijak mu
Yang aku butuhkan bukan permadani untuk berbaring
Namun sepasang langkah kaki yang tak lelah untuk melangkah


You may also like

Tidak ada komentar:

notes from praz akhmad. Diberdayakan oleh Blogger.