My First Great Travel ( part 1 )

/
1 Comments
Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Assalamu'alaikum wr. wb.

Setelah sekian lama ga nulis, akhirnya sekarang nulis lagi, fill in my blog lagi, Alhamdulillaah. Ada banyak cerita yg tersimpan dan tertahan. Aah, rasanya jadi kangen Bapak, Ibu, adhek-adhek ku, kangen temen-temen yg ada di Surabaya, Sidoarjo, dan sekitarnya. hehehe
Kenapa? Ada yg aneh ya? Well, sekedar informasi nih (tanpa bermaksud yg lain-lain ya), aku sekarang uda move on dari my comfort zone ( re : my lovely sweety missy home ) di Sidoarjo, mendamparkan diri di negeri yang hewan khasnya suka tinju, berkaki dua, dan berkantung. Yak! bener banget, nama hewannya Panda!!! (Hahaha, please ntar kalo ketemu jangan diajak tinju gara-gara becanda yg tadi ya.) Well, sekarang aku ada di Sydney, Australia. Jawaban tentang hewan tadi adalah Kangguru. Dan tujuan sampe ke Sydney adalah untuk menuntut ilmu yg telah melakukan tindak pidana untuk dihukum 5 tahun penjara. (whoops! sorry, again my bad. hehehe *nyengir kuda* ) Yang bener disini buat kuliah, melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim untuk tholabul 'ilmi, tawaddu' menjalankan perintah orang tua, belajar untuk mandiri, menjadi laki-laki yg bertanggung jawab terhadap hidupnya, dan berharap setelah LULUS* kuliah nanti akan membawa perubahan besar untuk agama dan negeri lewat ilmu yg sudah digali ( yang terakhir itu visi yg dipesankan ustadz ku sebelum berangkat ya, hehe. :P ) Begitulah, sesuai judul yang tertulis, artikel ini adalah tentang Perjalanan Terbesarku hingga saat ini, ceritaku semasa sebelum - sesaat - dan setelah beberapa hari tinggal di Sydney. 

Pre-Departure ( masa sebelum keberangkatan )

Perlu diketahui ya, proses diputuskannya aku bakal pergi ke Sydney ini ada sejak akhir bulan November 2012. Disini ada satu orang yg berperan besar atas disetujuinya kata "Kuliah" dilanjut "Sydney" di kedua orang tuaku, yaitu Mas Setiawan atau yg biasa kupanggil Mas Wawan. Berkat telpon yg langsung diterima orang tua ku, ditambah referral2 yg relevan, dan bumbu masa depan lebih baik, terhipnotis lah Bapak Raja dan Ibu Ratu di kerajaan keluargaku sehingga perjalanan ke Sydney ini merupakan tugas kerajaan yg tidak dapat terelakkan. #weennaaak
Dan, dengan berbekal restu kedua orang tua, mulailah aku mengikuti serangkaian seleksi administrasi, bahasa, dan segala keperluan lainnya untuk tugas kuliah yg diberikan. (sengaja pake bahasa yg berlebihan, biar kesannya juga sedikit lebay. haha)

Selama proses administrasi ini, ada banyak pihak yg harus saya berikan ucapan terima kasih dengan teramat banyak. Selain Bapak dan Ibuk, beberapa orang memberikan kontribusi yg sangat banyak dalam proses kelancarannya. Untuk itu, ucapan terima kasih yg mendalam saya sampaikan kepada Mr. Nafik Palil dan Mom Haris Panglipurati (Istri), Pak Dhe Cuk dan Mz Arie Lesmana dengan Media Tona, Mb Siti Aminah dengan DPW BKPRMI Jatim, Bu Iis dan Mz Alfans dengan BMT Amanah Ummah, DK Bali, Mz Saeful - Mb Linake, Mb Dewi BMT, dan pihak-pihak lain yg belum tersebut, sehingga proses administrasi dapat selesei dengan baik pada bulan Mei 2013. JazakumUllahu Khairan Katsiir.

Yap, selama 6 bulan lamanya proses administrasi dijalani dengan penuh kesabaran (keliling SBY-SDA, berulang kali printing-scanning untuk revisi, dan melengkapi persyaratan2 lain yg cukup rumit), tibalah masa-masa keputusan final akan ridho Allah SWT untuk memberangkatkan hamaNYA yg masih banyak khilaf ini. VISA!!! satu benda yg menentukan semua perjuangan untuk keberangkatan. Visa Australia merupakan salah satu dari sekian Visa yg paling sulit Granted (disetujui) di dunia. Jangankan pelajar, tourist yg bawa banyak duit aja masih banyak yg ditolak, seperti banyak statemen yg diberikan temen-temen backpacker di forum yg saya baca di internet. So, masa tunggu visa ini jadi hal yg menggalaukan selepas bulan Mei 2013. ( Tips : buat yg pengen visa-nya LEBIH MUDAH granted ke Aussie, cobalah "mewarnai" paspor dgn stempel negara2 lain. Ga perlu jauh2, beberapa negara ASEAN aja udah oke. Ditambah witholding money, IDR 1 juta/hari, + reasonable to get back home. Makin banyak alasan/indikator, makin mudah Visa nya buat granted. Good Luck! :D )

So, mulailah aku berselancar mencari-cari info ttg Visa Australia, sejauh mana prosentase granted-nya, apa aja persyaratan yg membuat penolakan terjadi, lama proses pengurusannya, dll. Dan hasilnya, kemungkinan visa ku granted, masih fifty-fifty!! kebayang kan gimana galaunya saat-saat itu? ibarat PDKT sama cewe nih, uda ngelakuin banyak hal, mulai ngasi bunga mawar tiap pagi, sms met pagi-met bobo tiap hari, antar-jemput kemana aja, beliin baju, ngasi perawatan di salon, dinner di tempat-tempat romantis, eh pas nembak "will you be my love"? dengan muka innocent jawabannya "wait ya, aku pikir-pikir dulu." *gubrak!! GALAU GA TUH?? hahaha, ( No no no, penggambaran tadi ASLI BUKAN pengalaman pribadiku ya. Harap dicatat!) Parahnya lagi, Galau Period ini ditambahin dgn telatnya pihak Imigrasi Aussie ngasi jawaban. Sesuai statemen di website resmi Government of Australia ( www.immi.gov.au ) lama proses student visa adalah 21 hari kerja. Artinya, jika tanggal 31 Mei 2013 aplikasi visa ku sudah diajukan, hasilnya sudah bisa diketahui sekitar tanggal 25 Juni 2013 dong? Dan ternyata, proses galau akibat digantungin pihak imigrasi berlanjut hingga lebih dari seminggu melewati bulan Juni 2013 pun terlewati. Bayangkan! Seminggu lho Brosist!! ( Kalo dibilang lebay, silahkan pertimbangkan masa Bulan Juni nya ya, -__- )
Daaaan, setelah melalui proses panjang dan banyak pengorbanan ( beberapa korban >> BB Torch dan Yamaha Mio yg oleh Allah SWT diberikan ke tangan yg lebih membutuhkan tanpa member waktu untuk berpikir dan menimbang,  a.k.a ilang. Semoga memberikan manfaat di pemiliknya yg baru. Aamiin) akhirnya, "diterangkan bahwa pada : 9 July 2013, bertempat di : PC Komputer saya, telah masuk email yg menerangkan bahwa : VISA ku GRANTED!!!" Alhamdulillaah, pertama-tama sih seneng banget pas bacanya, tapi setelah aku kasi liat ke mama dan (secara mengharukan) dapat pelukan, aku merasa sedih seketika. Sedih karena itu pengumuman kalo aku harus mulai mempersiapkan diri untuk meninggalkan rumah dalam waktu yg lama, sedih karena aku harus meninggalkan keluarga ku, sedih karena berhentinya waktu untuk melihat wajah Ibu, Bapak, dan Adik-adik ku hingga lebih dari tiga tahun ke depan. Parahnya lagi, cuma adik ku Ayu yg ada fotonya di bandara, Danang dan Yunan ga bisa ikut gara-gara masih ada di pondok masing-masing. Semoga kalo mereka baca, mereka ga kaget sama tulisan yg baru pertama kali mereka tau >> Mas mu kangen kalian, dhek. :')
Then, dimulai lah aktifitas pamit, packing, permohonan doa restu kepada keluarga, kerabat, temen-temen deket, dan organisasi-organisasi yg sedang aku ikuti. Karena persiapan yg memang sangat mepet, sehingga tidak semua person bisa dikunjungi dan dikabari. Hanya menitip salam dan doa, Semoga Allah SWT Merahmati semua. Aamiin, ( to be continued. . . . . )


You may also like

1 komentar:

notes from praz akhmad. Diberdayakan oleh Blogger.