Angin dan Bintang Malam

/
0 Comments
Hai angin malam dan bintang yang berpendar
Tempatku bercerita dan mendengar durja
Ijinkan aku bercerita, bersama kapal yg berlayar
Kisah tentangmu dan dunia yg cerah berawan

Hai angin malam dan bintang yang berpendar
Aku bertaruh jika kau tak menyadari begitu indah jiwamu terpancar
Menyelisip dan menari anggun bagaikan langkah kuda poni yg menyisir tepian imaji.
Menderap indah, Liar dan bebas, seperti dandelion yg tersangkut di jemari

Hai angin malam,
Taukah kamu, dekapanmu membuatku merindu
Hampir-hampir aku tenggelam dalam kealpaan rasa yg membuihkan prosa.
Aku terbuai dengan dirimu yg bebas bercahaya, tanpa peduli pikiran-pikiran kotor manusia
Dan kau dengan santai bahkan tertawa, menyalahkanku karena terlalu membawa rasa

Apa kau pikir perasaan ini aku yang menciptakan?
Membiarkannya tumbuh, bukan berarti mencipta.
Jelas berbeda!
Aku menyukainya karena ia selalu membuatku bahagia
Aku menghargainya sebagai mahakarya Sang Pencipta yg diberikan hanya padaku saja.

Oke, kalimat terakhir mungkin keliru.
Kau memaksa DIA untuk membuat banyak orang terbuai dan terayun seperti orang bodoh.
Dan ya, itu juga sama sepertiku.

Hai bintang yg berpendar,
Sinarmu menyejukkan, melayang dan redup bersinar
Diatas sana, sungguh kau adalah barisan yg cantik nan menawan
Bahkan aku berani bertaruh, tak ada satu manusia pun yang tidak ingin membawamu turun dari singgasana mu.

Jangan bertanya, kenapa aku hanya diam dan terpana.
Aku mengagumimu, Bahkan mencintaimu.
Bukan aku tak tergoda untuk menjamah indahmu.
Tapi aku hanyalah Punguk, yg diciptakan untuk selalu merindukan Sang Bulan

Lucunya,
Sang Bulan masih selalu tersenyum dan larut dalam bahagianya
Dia selalu mengambil jatah untuk dikagumi, bahkan oleh Bumi.
Meski pesonanya adalah pemberian Matahari.
Dia tidak peduli, selama dia menyukainya dia tidak akan berhenti tertawa dan menari.

Untukmu yg masih menangis dikala malam
Apa kau pikir, kau lah manusia yg tertancapkan pedang paling panjang di dunia?
Ketauhilah,
Luka mu tidaklah lebih besar dari Luka milik ku
Aku terlahir dengan hati dan cinta, dan itu seperti pisau belati.
Yang bisa melindungimu, atau menusuk dirimu sendiri.

Beberapa orang datang padaku dengan kesempatan.
Menghabiskan waktu dengan gelas dan gemulai kaca yang bernyanyi
Kau pikir air akan mengalir jika dia ada di danau Ranu Kumbolo?
Buka matamu, dan mulalilah berpikir!
Kau punya banyak tugas kuliah yg harus selesei sblm hari ini berakhir!

Ada pula yg memilih Duduk diatas bantalan roda yang menjerit pada lembaran aspal di jalan.
Tak adil ini buatku, karena aku pun senang melakukannya
Tapi ini demi kebaikanmu.
Aku mungkin baru kau temukan kemarin, tapi kau sudah seperti saudara bagiku.

Hai angin malam dan bintang yang berpendar
Maaf aku mengacuhkanmu sebentar.
Mau kah kau berbaik sangka untukku?
Sampaikan padaNYA aku tidak mengeluh,
Aku tidak menyerah, juga tidak akan goyah.
Aku menyadari bahwa aku hanya terlalu jatuh merindu
Dan DIA tau setiap apa yg terjadi padaku dan isi dalam hatiku.

Hai angin malam dan bintang yang berpendar
Tempatku bercerita dan mendengar durja
Terima kasih telah membasuh Luka di hati
Aku tau kalian adalah tempat terbaik yg setia
Bahkan mungkin lebih setia dr Dia yang selalu senang membawaku kepadamu


You may also like

Tidak ada komentar:

notes from praz akhmad. Diberdayakan oleh Blogger.