Salaamu'alaikum warahmah.

Fanatisme Suporter Bola, source: Google.co.id
Di suatu waktu, ada 2 orang yang sedang beradu argumen (atau bayangkan saja kamu salah satunya). Di satu pihak ada yang keukeuh sama pendapatnya pribadi. Merasa benar dan ga mau sedikit pun dengar pendapat orang lain. Di sisi lain (kamu), merasa pendapatmu juga benar dan hanya ingin dia sekedar bersikap terbuka. Mau ngomong apa pun, dia ga mau berubah sudut pandang sedikit pun. Hmmm, Gimana rasanya? Kesel ga sih? hehehe :D

Ya kira-kira begitu lah, analogi fanatisme di sekitar kita.

Meskipun banyak yang uda tau kalo fanatik itu ngeselin, tapi faktanya banyak orang di luaran sana yang masih memelihara sifat begituan. Beberapa malah bangga dengan embel-embel garis keras, atau "harga mati"! hahaha
Nah contoh yang paling banyak di Indonesia nih, Klub Bola!!

Assalamualaikum, BroSist.

Lama banget saya absen ngisi blog ini. Seringnya pas udah niat banget pengen nulis, tiba-tiba ada aja yang lain ngasi kerjaan dadakan, jadi bikin mood nulis nya hilang. Hehe, klise keras gitu ya? Anyway, secara personal saya mohon maaf karena cuma nulis saat waktu kelewat senggang (banget). Mohon dimaafkan yaa.

Kali ini apa yang mau dibahas ya? Ada banyak isu nih. Mulai dari Pak Presiden yang minta dana haji di-investasi kan, terus vokalis Linkin Park (LP) Mas Chester Bennington yang mati bunuh diri. FYI, LP itu salah satu band favorit saya jaman SD-SMP (ooops, ketauan banget umur nih!) Dan juga kabar sedih dari saudara-saudara Palestina yang mendapatkan perlakuan repressive (lagi, dan lagi) dari zionis Israel. InnaAllahu ma’ahum.

Mungkin saya tidak akan menulis tentang itu semua sekarang, tidak di artikel ini. Tapi Palestina akan tetap saya tulis. Someday. Kali ini sharing pengalaman aja kali ya, masih sekitar seminggu-an yang lalu. Surabaya kedatangan tamu, seorang ustadz muda yang gawl (re: gaul), fashionable, dan dakwahnya asik banget (uda banyak juga recordnya di YouTube atau medsos lainnya). Kira-kira ketebak, ga? Hahaha, Ustadz muda jaman sekarang banyak kali, Mas Praz!

Beliau ini namanya, Ustadz Tengku Hanan Attaki, Lc. Dan ini pengalaman saya setelah mendengar langsung tausiyah beliau.

debur angin, derai ombak, dan kerasnya hatimu
meenggerus kewarasanku hingga lapisan terakhir
angan-angan dari jiwa yang telah pergi
mati namun selalu kembali

pria bodoh berdiri sekali lagi
mulai bertanya pada kekuatan kaki untuk sejenak menepi
tanya dia pada Sang Pemilik Cerita
akan bait-bait baru yang dibawa oleh semesta

aku menyadari hadirku yang teruntai angin
dan dirimu mengusung rindu dalam sujud doamu
namun hanya bait-bait harapan yang memudar
menelisik lirih hingga terbit fajar

kerumunan semut mengganti hari dengan berjuta bunga mentari
aku masih terbaring menatap awan
debur angin, derai ombak, dan kerasnya hatimu
Assalaamu'alaikum warahmatuLlaahi wabarokaatuh

Belakangan ini banyak peristiwa terjadi, baik di Indonesia maupun di dunia, yang terkait dengan dunia muslim. Mulai dari kasus "dugaan penistaan agama", pembunuhan (atau pembantaian) muslim di Rohingya, Myanmar, sampai dokumentasi hasil perkebunan hortikultura di Gaza yang hasilnya mencengangkan. Bagaimana tidak, ada strawberry yang besarnya seperti capsicum atau paprika, sampai eggplant atau terong sebesar labu yang biasa dipakai festival horror ala negara-negara barat.

Dari banyak peristiwa tersebut, ada banyak hal yang keluar-masuk di dalam pemikiran. Terutama yang berasal dari diri sendiri, lingkungan sekitar, atau sedikit lebih luas dari itu.

Dimulai dari diri sendiri, ada perasaan sedih tak terkira melihat kabar-kabar mengerikan yang tampak di media. Baik itu media komersial, maupun media sosial. Perasaan sedih itu semakin berlipat saat
Untuk sahabatku,

Kutulis ini setelah kudengar dari tuturmu
Merangkai doa, semoga engkau bersabar
Merajut kata, agar kau tidak merasa sendiri
Ketauhilah, dunia menunggu sesuatu yg besar darimu

Sahabatku,
Perjalanan adalah sesuatu yang besar
Menempuh jarak lebih jauh dr mata memandang
Melintas waktu yang tak tentu
Yang kita tetap tidak pernah tau meski telah membaca jutaan buku

Sahabatku,
Dalam perjalanan, akan ada banyak kerikil tajam menancap di kaki kita
Akan ada banyak duri-duri yang menelusup masuk menembus kulit kita
Akan ada banyak jatuh, yang membuat keringat dan darah keluar dr dalam tubuh kita

Namun ingatlah, wahai Sahabatku
Aku melihat seekor burung, terbang bebas di antara pepohonan
Melintaskan sayapnya di atas atap-atap rumah manusia
Bergerak maju, mencari sesuatu yang aku tidak tau

Aku juga tidak tau,
apa yang ada di balik lembaran hari yang baru
Mungkin saja akan ada pagi yang lain,
Atau malam dengan cahaya lilin
Namun seperti burung, hariku selalu mendorongku maju

Engkau begitu kokoh berdiri
Menjulang tinggi merengkuh langit
Tegak nan tegap
Memaknai setiap hati yang menatap

Banyak yang mencintaimu
Banyak pula yang ingin menjamahmu
Melukiskan mu tentang keindahan dan keangkuhan
Menyanyikan mu nada-nada keagungan

Namun engkau tetaplah engkau
notes from praz akhmad. Diberdayakan oleh Blogger.